Selain Piala Sudirman, ganda putra nomor satu dunia itu juga menjadi salah satu andalan skuat "Merah Putih" di Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark, 9-17 Oktober. Setelah dua kejuaraan tersebut, pasangan yang berjuluk "Minions" itu juga bakal bertarung pada Denmark Terbuka, Prancis Terbuka, dan Hylo Terbuka di Jerman, selama tiga pekan berturut-turut.
Sebelumnya, "Minions" tersingkir di delapan besar Tokyo 2020, setelah dikalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Pasangan Malaysia berperingkat sembilan dunia itu menyudahi perjuangan Kevin/Marcus dengan skor 14-21, 17-21. Pasangan yang sama pula yang mengakhiri perburuan medali perunggu Tokyo 2020, setelah keduanya mengandaskan ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan 21-17, 17-21, dan 14-21.
"Juara Olimpiade dan dunia memang belum didapat, tetapi ada baiknya mereka tidak terlalu menggebu-gebu. Pola pikir harus diubah, nikmati setiap momen seperti yang dilakukan Hendra/Ahsan agar beban tidak terasa terlalu berat," pesan Herry, sebagaimana dilaporkan Kompas, Senin (20/9).
Di kejuaraan dunia maupun Tokyo 2020, Hendra/Ahsan meraih hasil lebih baik dari Kevin/Marcus, lantaran dinilai tidak membebani diri terlalu berat. "Pasangan 37 tahun dan 34 tahun itu selalu membawa pola pikir menikmai setiap momen yang dijalani," demikian dituliskan pada artikel yang berjudul Kevin/Marcus Harus Mengubah Pola Pikir" tersebut.
Walhasil, "The Daddies" --julukan untuk Hendra/Ahsan" kembali mampu menunjukkan performa yang lebih baik di Tokyo 2020, dengan menempati posisi keempat. Sementara pada tiga kejuaraan dunia terakhir, keduanya menjadi juara pada tahun 2019, sementara "Minions" kandas di babak perempat final.
"Jika beban yang dibawa dalam setiap penampilan berkurang, siapa tahun Kevin/Marcus mendapat hasil yang lebih baik," demikian Harry.