Juara dunia dua kali itu telah melapor ke pusat pelatihan Jepang untuk mencoba kembali berlatih agar dapat mengikuti turnamen All England Open 2020 pada tanggal 11-15 Maret yang akan mendatang, guna mempertahankan gelar.
Turnamen All England sangat berarti bagi Momota. Pasalnya, ia telah mengukir sejarah baru sebagai orang Jepang pertama yang memenangkan turnamen tertua di dunia tahun 2019 lalu. Lebih penting lagi, kalau turnamen All England dipandang sebagai salah satu turnamen penting menuju Olimpiade Tokyo pada bulan Agustus mendatang.
Pelatihan yang dilakukan Momota kemarin, hanya latihan ringan dan fokus pada pengkondisiannya sebelum melanjutkan kepelatihan skala penuh. Seperti dilansir Badminton World Federation (BWF) disitusnya, bahwa pelatih kepala Jepang Park Joo-bong senang menyambut Momota kembali.
“Pelatihan tim nasional Jepang telah dimulai pada 3 Februari sesuai jadwal. Kami akan melakukan yang terbaik untuk berlatih sambil memperhatikan kesembuhannya (Momota) dari cedera. Dan kami sedang mempersiapkan target saat ini, All England Open 2020. Terima kasih atas dukunganmu yang berkelanjutan untuk tim nasional Jepang," jawab Joo-Bong.
Kecelakan itu terjadi pada tanggal 13 Januari kemarin. Kala itu, Momota terlibat dalam tabrakan yang menewaskan sopir mobil van yang ditumpanginya dalam perjalanan menuju Bandara International Kuala Lumpur. Padahal, beberapa jam sebelumnya, Momota telah meraih gelar Malaysia Masters.
Akibat kecelakan itu, Momota mengalami sinus maksilaris kanan dan patah tulang hidung. Bahkan luka dibibirnya itu membutuhkan beberapa jahitan serta ada cedera diwajahnya.