"Memang secara penampilan, Mutiara belum konsisten. Ada bagus, ada kurangnya. Waktu beregu bermain boleh saya bilang cukup luar biasa tapi saat perorangannya kurang 'megang'," ungkap Indra melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Faktor secara non-teknisnya lebih besar pengaruhnya. Secara strategi dan teknis sudah disiapkan tapi karena beban, semua itu jadi tidak keluar," tambahnya.
Indra lebih lanjut mencoba untuk membesarkan hati anak asuhnya itu. "Saya sudah bicara dengan Mutiara, saya bilang apapun hasilnya harus diterima. Ini memang junior terakhir untuk dia tapi bukan yang terakhir untuk ke depannya. Ini batu loncatan yang cukup bagus untuk dia melewati beregu dengan juara sebagai kapten tim, bagaimana bertanggung jawab dengan timnya walau akhirnya di perorangannya kurang bagus," paparnya.
"Yang terpenting batu loncatan ini bisa membuat dia berbicara banyak di level senior nanti. Pastinya dengan latihan-latihan dan mengamati saingan-saingannya," Indra, menambahkan.
"Sepulang dari sini, kurang dari satu minggu Mutiara akan langsung turun bertanding di Surabaya (Indonesia International Challenge dan Indonesia Masters Super 100)," pungkasnya.