Akibat pandemi, hampir seluruh kompetisi internasional terpaksa dibatalkan. Bahkan pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 pun harus diundur hingga tahun depan. Menyusul keputusan diundurnya Olimpiade Tokyo 2020, Okuhara mengatakan bahwa dia sangat beruntung karena punya waktu yang cukup panjang untuk lebih memersiapkan diri.
“Pertama, karena Olimpiade Tokyo diundur hingga tahun depan, saya merasa beruntung karena jadi punya waktu tambahan untuk persiapan. Tahun lalu saya tidak berhasil mendapatkan gelar apapun, tapi sekarang saya punya banyak waktu untuk berlatih. Jadi, sisi positif dari pandemi ini boleh dibilang menjadi keberuntungan buat saya,” ungkap Nozomi Okuhara dalam bincang-bincang daring di kanal youtube Badminton TV.
Meski begitu, lanjut Okuhara, dia membutuhkan lebih banyak lagi kompetisi untuk menguji hasil latihannya selama ini. “Di setiap turnamen saya berusaha mencari jawaban. Sebelum turnamen saya mencoba melakukan sesuatu yang menantang. Dan di setiap turnamen, saya sedikit demi sedikit menemukan jawaban mengenai bagaimana saya harus berlatih untuk memperbaiki kekurangan. Apakah benar atau tidak,” tuturnya.
“Sayangnya, saat ini tidak ada turnamen. Jadi saya tidak bisa menemukan jawaban. Tapi di sisi lain, dengan tidak adanya turnamen ini saya jadi punya banyak waktu dan situasi yang berbeda dari sebelumnya. Jadi saya bisa menemukan sesuatu yang baru dan sesuatu yang berbeda,” sambungnya menambahkan.
Secara perlahan, kerja keras dari evaluasi yang dilakukan Okuhara selama ini terbukti sudah berbuah manis. Buktinya, pada kejuaraan Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750, pertengahan Oktober lalu, dia sukses merebut gelar juara untuk pertama kalinya setelah lebih dari satu tahun puasa gelar.