"Saya pikir medali Olimpiade adalah bagian terakhir dari puzzle saya," kata An, sebagaimana dilaporkan AFP.
Pebulu tangkis berusia 22 tahun itu hampir memiliki semua gelar juara turnamen papan atas sepanjang kariernya di kancah bulu tangkis dunia. Ia adalah juara dunia, Asian Games, serta sukses mempertahankan peringkat satu dunia, dalam waktu yang cukup lama.
An sebelumnya pernah mengikuti Olimpiade tiga tahun lalu. Namun, kalah peraih dari Chen Yu Fei asal China di babak delapan besar. "Saya akan mencoba membawa pulang puzzle yang sempurna. Saya akan memberikan semua yang saya miliki pada Olimpiade ini," ujar pebulu tangkis kelahiran Gwangju tersebut.
Antara melaporkan, An bertolak ke Prancis sebagai salah satu pemain favorit. Ia menghadapi sejumlah pesaing kuat seperti Chen --peraih keping emas Olimpiade Tokyo 2020--, yang baru-baru ini berhasil mempertahankan gelar juara Indonesia Open.
Chen, yang kini menduduki peringkat dua dunia, memimpin 12-8 dalam rekor head-to-head di antara mereka. Namun, An juga pernah mengalahkan rivalnya untuk memenangkan medali emas Asian Games di Hangzhou, China, tahun lalu.
An tidak berada dalam performa terbaiknya tahun ini karena cedera lutut, namun mengaku tidak khawatir karena telah menjaga kondisi fisik dan kebugaran. "Saya telah berusaha menjaga pikiran positif dalam pikiran saya dan memberi diri saya semangat," katanya.
"Saya akan mencoba untuk tetap berada di jalur ini," demikian An.