Bertanding di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Rabu (31/7), pemain tunggal putra "Merah Putih" itu harus mengakui keunggulan Sen. Ia kalah dua gim langsung 18-21, 12-21 dalam tempo 51 menit. "Awal saya cukup baik di pertandingan tadi, tapi setelah itu beberapa poin kurang sabar lalu dia berhasil menyamakan kedudukan," tuturnya, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Saat poin berjalan ketat kesalahan saya di angka-angka terakhir gim pertama sangat krusial. Di gim kedua dia lebih percaya diri," Jojo, menambahkan.
Antara melaporkan, setelah tertinggal 0-1, Jonatan berupaya menemukan ritme permainan yang tepat untuk menembus pertahanan Sen. Kedua pemain berebut poin dengan sengit di gim kedua. Namun, Jojo harus mengakui keuletan Sen yang berhasil merebut keunggulan 11-6 saat interval.
Seusai interval, Jojo tampil lebih sabar untuk meraih angka demi angka dengan posisinya yang menang angin. Namun, juara Asian Games 2018 iut masih tertinggal cukup jauh 10-17. Meski mencoba mengejar, Sen terus bisa mempertahankan margin dan merebut gim kedua 21-12. "Saya sudah coba untuk berani lebih menekan tapi beberapa kali pukulan saya melebar," ungkapnya.
"Rasanya masih campur aduk, saya belum bisa mengungkapkannya," demikian Jojo.
Tunggal putra berperingkat empat dunia itu menjadi wakil Indonesia ketiga yang harus angkat koper selepas fase penyisihan grup, setelah Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di nomor ganda putri dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran).