"Karena sempat tegang, saya meminta pelatih untuk mengingatkan saya kalau gestur saya tidak (terlihat) enak. Saya minta diingatkan untuk tarik napas dan rileks," ungkap Gregoria, sebagaimana dilaporkan Antara.
Unggulan ketujuh pada Paris 2024 itu menang atas wakil Ukraina, Polina Buhrova, dengan skor 21-10, 21-15, dan membuatnya menjadi pemimpin sementara Grup G.
Mengenai jalannya pertandingan, Gregoria mengakui bahwa Buhrova mampu tampil cukup baik dan sempat memberikannya tekanan. "Dia pemain yang masih muda dan sangat bagus, dia tadi memberikan saya tekanan. Kalau dari saya sendiri ada beberapa catatan juga, karena saya tadi banyak melakukan kesalahan karena faktor tegang itu," paparnya.
"Tapi saya rasa, ini menjadi pelajaran yang bagus untuk besok, karena laga besok atau lusa pastinya sangat penting juga untuk saya, jadi hari ini bisa belajar dan tidak mengulang lagi kesalahan," Gregoria, menambahkan.
Bicara mengenai peluang dan ambisinya di Olimpiade keduanya ini, finalis Piala Uber 2024 itu mengatakan ingin fokus dalam setiap pertandingan agar ia dapat meraih lebih banyak kemenangan, dan kans untuk membawa pulang medali juga terbuka. "Saya akan berusaha semaksimal mungkin, akan belajar terus, karena pastinya tidak mudah untuk bisa mempertahankan (performa baik), kadang bisa naik-turun karena masih tegang," jelasnya.
"Pastinya saya di sini ingin mempersembahkan yang terbaik, punya keinginan untuk mendapatkan medali, jadi saya berusaha menikmati setiap match, berusaha sekeras mungkin, sebaik mungkin, mencoba mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia," kata pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah, ini.
Sementara, Gregoria dijadwalkan untuk berjumpa dengan tunggal putri Ceko, Tereza Švábíková, pada laga kedua, Rabu (31/7).