"Kami di Olimpiade Tokyo, kan, jadi tim sparring, waktu itu lihat persiapan 'Minions' dan 'The Daddies'," kata Rian melalui siaran pers Humas PP PBSI, Kamis (18/7).
"Kami belajar dari sana jadi saat ini kami setidaknya sudah ada gambaran training camp seperti apa. Tidak jauh berbeda rasanya jadi sudah lebih tahu mengatur fokusnya apalagi ini, kan, sudah sebentar lagi (Olimpiade-nya)," Rian, menjelaskan.
Fajar/Rian juga mengatakan selama empat hari berada di Chambly untuk training camp, kondisi mereka cukup baik. "Kondisi Alhamdulillah semua baik. Latihan berjalan lancar," kata Rian.
"Di sini kami tinggal menjaga performa dan jaga fokus. Menu latihan kurang lebih sama dengan di Jakarta tapi di sini kami hanya tinggal maintain saja, tinggal finishing-finishing saja," tambah pemain asal klub SGS-PLN Bandung ini.
Sementara, pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia Aryono Miranat menegaskan, peranan penting sparring dan mentor dalam training camp kali ini. Kedua elemen itu merupakan kunci latihan Fajar/Rian berjalan lancar dan sesuai akan kebutuhan. "Para atlet latih tanding atau sparring dan mentor di ganda putra memegang peranan penting kelancaran latihan Fajar/Rian di training camp ini," jelasnya.
"Fikri, Bagas dan Daniel saya bawa untuk kebutuhan latihan Fajar/Rian. Fikri dengan permainan depan sedangkan Bagas dan Daniel kuat di bola belakang. Ini bagus untuk latihan bertahan. Di mentor ada Candra (Wijaya) dan Hendra (Setiawan), selain bisa berbagi pengalaman karena mereka adalah peraih medali emas Olimpiade, keduanya juga siap untuk turun ke lapangan memberi drilling atau latihan game," papar Aryono.
Olimpiade, lanjut Aryono, adalah pertarungan mental jadi fokus adalah hal yang paling utama. "Olimpiade adalah pertandingan yang semuanya bisa terjadi. Jadi Fajar/Rian harus benar-benar menyiapkan mental dan pikiran, bukan hanya teknik maupun fisik. Terus berpikir positif, optimis, dan keyakinan," pungkasnya.