Olimpiade Paris 2024 - "Tidak Ada Grup yang Mudah!"

Para pemain dan pelatih bulu tangkis Indonesia pada Olimpiade Paris 2024 (Djarum Badminton)
Para pemain dan pelatih bulu tangkis Indonesia pada Olimpiade Paris 2024 (Djarum Badminton)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Pelatih ganda campuran pelatnas bulu tangkis Indonesia Herry Iman Pierngadi menilai, semua grup hasil undian cabang olahraga bulu tangkis pada Olimpiade Paris 2024 yang telah diumumkan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia, Jumat (12/7) petang, memiliki tantangan masing-masing. Semua pemain yang berada di dalamnya memiliki kans untuk lolos ke fase berikutnya yang menggunakan sistem gugur.

"Tidak ada grup yang mudah tapi tapi saya rasa semua punya kans yang sama untuk bisa lolos dari grup," kata Herry Iman Pierngadi melalui siaran pers Humas PP PBSI, Jumat (12/7).

Sementara, pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Indonesia Eng Hian menyoroti pentingnya persiapan teknik, fisik, hingga mental agar Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dapat tampil baik dan lolos dari fase grup Paris 2024. "Fadia/Apri harus lebih siap secara teknik, fisik dan mental dengan grup ini," kata Eng Hian,

Antara melaporkan, satu-satunya wakil Indonesia di nomor ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, tergabung dalam Grup A. Grup ini juga dihuni oleh unggulan pertama Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China), Kim Won Ho/Jeong Na Eun (Korea Selatan), dan wakil tuan rumah Thom Gicquel/Delphine Delrue.

Di nomor tunggal putri, pemain andalan Indonesia sekaligus unggulan ketujuh Gregoria Mariska Tunjung berada di Grup G bersam Polina Buhrova (Ukraina) dan Tereza Švábíková (Republik Ceko).

Selanjutnya di nomor tunggal putra, unggulan ketiga Jonatan Christie masuk di Grup L bersama dengan Lakshya Sen (India), Kevin Cordón (Guatemala), dan Julien Carraggi (Belgia). Sementara, unggulan kesembilan Anthony Sinisuka Ginting menghuni Grup H bersama Toma Junior Popov (Prancis) dan Howard Shu (Amerika Serikat).

Juara dunia empat kali dan peraih medali perak Tokyo 2020 asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, bertemu dengan peraih medali emas Apriyani Rahayu, yang kali ini berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Di sektor ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, juga berada di Grup A bersama unggulan pertama asal China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Grup A ganda putri juga dihuni oleh Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang) dan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia). "Kita semua tahu rekor pertemuan dengan pasangan Tiongkok dan Malaysia di pertemuan terakhir hasilnya kurang baik, dengan pasangan Jepang walaupun pertemuan terakhir menang tapi cukup alot pertandingannya," jelas Eng Hian.

"Saya berharap Fadia/Apri dapat lebih fokus mempersiapkan diri pertandingan per pertandingan, mengenai hasil itu nanti kita lihat di lapangan," pungkasnya.