"Walaupun (beberapa turnamen terakhir) belum bisa mencapai podium tertinggi, tapi Gregoria bisa pertahankan posisinya di ranking delapan besar Olimpiade agar drawing-nya tidak masuk di grup yang tidak diharapkan," papar Herli, sebagaimana dilaporkan Antara, Rabu (26/6).
Di sisi lain, lanjut Herli, ada beberapa sorotan untuk Gregoria berdasarkan hasil yang diraih pebulu tangkis asal klub Mutiaran Cardinal Bandung itu, seusai menyelesaikan tur Asia. "Kami sekarang terus berkolaborasi dengan pelatih fisik untuk meningkatkan performa Gregoria lebih baik lagi, khususnya kemarin ada cedera yang cukup lama (pulih)," ujarnya.
"Sekarang kita fokus ke penguatan-penguatan yang lebih banyak untuk menambah kecepatan, ketahanan, dan performa, pun dengan mentalitas agar bisa tampil all out saat pertandingan," Herli, menambahkan.
Sementara, Gregoria menyatakan ia perlu mengantisipasi variasi pola permainan lawan hingga kondisi lapangan melalui latihan menjelang Paris 2024, yang akan bergulir kurang dari satu bulan lagi. "Kondisi lapangan (di Paris), shuttlecock cukup lambat. Itu harus disiapkan dari sini. Saya sendiri cukup kesulitan dengan shuttlecock lambat," tuturnya.
"Kondisi anginnya waktu itu tidak ada (kendala), tapi bisa saja jadi beda karena Olimpiade (bergulir pada) summer (musim panas), sedangkan waktu French Open adalah ketika musim dingin," Gregoria, menjelaskan.
"Jadi, saya latihan di sini, juga berlatih untuk mengatasi pola-pola permainan yang akan dikeluarkan (lawan) di sana," pungkasnya.