Presiden IOC, Thomas Bach serta Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyepakati bila perhelatan Olimpiade Tokyo akan digeser ke tahun depan.
“Dalam keadaan saat ini dan berdasarkan informasi yang telah diberikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Presiden IOC dan Perdana Menteri Jepang telah menyimpulkan bila Olimpiade ke-32 di Tokyo harus dijadwal ulang hingga 2021 mendatang, tapi dengan catatan tidak lebih dari musim panas tahun depan. Hal ini dilakukan demi menjaga kesehatan para atlet dan semua pihak yang terlibat dalam Olimpiade,” demikian bunyi pernyataan resmi seperti dikutip dari situs resmi BWF.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe pun lantas mengamini keputusan ini. “Saya mengusulkan untuk menunda Olimpiade sekitar satu tahun. Presiden IOC, Bach juga mengatakan dia setuju seratus persen. Mengingat situasi pandemi saat ini, kita sepakat bahwa akan sulit untuk mengadakan Olimpiade dalam tahun ini. Itulah kenapa kita memutuskan untuk menunda sekitar satu tahun,” tutur Perdana Menteri Abe.
Meski perhelatan Olimpiade ke-32 Tokyo 2020 resmi diundur hingga tahun depan, namun Perdana Menteri Abe menuturkan bila api Olimpiade akan tetap berada di Jepang sebagai suar harapan bagi dunia selama masa-masa sulit ini. Selain itu, meski nantinya harus dilaksanakan pada 2021, namun title-nya akan tetap sebagai Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade Tokyo 2020.
Sementara itu, Presiden Komite Paralimpiade International (IPC), Andrew Parsons menyambut baik keputusan untuk diundurnya pesta olahraga empat tahunan terbesar di dunia ini. “Menunda Paralimpiade Tokyo 2020 karena akibat dari wabah COVID-19 global adalah hal yang benar untuk dilakukan. Kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia harus selalu menjadi prioritas nomor satu dan mengadakan acara olahraga apa pun selama pandemi ini sama sekali tidak mungkin,” kata Parsons.
“Olahraga bukanlah hal yang paling penting saat ini. Dengan mengambil keputusan ini sekarang, semua orang yang terlibat, termasuk semua atlet Para, dapat sepenuhnya fokus pada kesehatan dan kesejahteraan mereka sendiri serta tetap aman selama masa yang sulit dan belum pernah terjadi sebelumnya,” lanjutnya menambahkan.
"Sementara itu, kita akan bekerjasama dengan komunitas atlet, Komite Paralimpiade Nasional dan Federasi Internasional yang terkena dampak dari penundaan ini,” tutup Parsons.