“Indonesia memiliki tim bulutangkis yang sangat kuat, baik di tim Thomas (beregu putra), tim Uber (beregu putri) atau di kejuaraan beregu lainnya. Indonesia juga memiliki pemain individu yang sangat bagus,” ungkap Lakshya Sen dikutip dari situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), bwfbadminton.com.
Meski baru berusia 19 tahun, Sen boleh dibilang salah satu pebulutangkis muda berbakat yang dimiliki India. Dia juga punya pengalaman yang cukup banyak ketika turun di turnamen level senior. Bahkan tahun lalu, Lakshya sudah berhasil merebut gelar juara di turnamen senior, Saarlorlux Open 2019 BWF Tour Super 100. Sepanjang musim 2019, Sen sudah mengoleksi lima gelar juara.
Tahun ini, dia akan ambil bagian di kejuaraan Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750 yang rencananya berlangsung di Odense pada 13 hingga 18 Oktober mendatang. Ini akan menjadi penampilan perdananya berlaga di turnamen level Super 750.
Di babak pertama Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750, dia akan berhadapan dengan tunggal putra muda asal Perancis yang merupakan runner up World Junior Championships 2019, Christo Popov.
Pertemuan dua pemain muda ini cukup menarik untuk disimak. Sebab, siapapun yang memenangkan pertandingan nanti, akan langsung berhadapan dengan pemain senior tuan rumah Denmark, Hans-Kristian Vittinghus atau unggulan keempat asal Jepang, Kanta Tsuneyama.