"Tekanan bermain dalam kejuaraaan beregu lebih besar daripada turnamen individu. Hasil pertandingan setiap pemain menentukan hasil tim," ujar Christian, mengutip dari pemberitaan Kompas, Jum`at (24/9).
"Berdasarkan pengalaman saya, mental yang kuat menjadi yang terpenting karena ada pemain yang bisa tampil bagus dalam ajang individu, tetapi tidak dalam kejuaraan beregu," tambah Christian, yang tercatat sebagai satu-satunya pemain bulu tangkis kelas dunia yang selama mengikuti Piala Thomas, tidak pernah kalah.
Dalam format beregu campuran, hanya satu wakil tunggal putra, putri, ganda putra, ganda putri, dan campuran, yang bisa diturunkan dalam setiap pertandingan. Pada ajang Piala Sudirman 2021 yang dilangsungkan di Vantaa, Finlandia ini, Indonesia memboyong dua hingga tiga wakil setiap nomor dengan total 20 pemain.
Melalui artikel berjudul "Rumitnya Memilih Pemain" ini, Susy berpendapat, masalah mental pemain adalah faktor tak kasatmata. Faktor tersebut hanya bisa dirasakan atlet dan diketahui pelatih sebagai orang terdekat mereka dalam latihan,
"Jangan sampai atlet bilang siap, tetapi sebenarnya tidak siap. Saat saya masih bermain, ada yang seperti itu. Dia tetap main meski sebenarnya tidak siap," tutur pemain yang turut mempersembahkan gelar juara bagi Indonesia di ajang perdana Piala Sudirman pada tahun 1989.
Susy menyimpulkan, ada tiga faktor penting yang wajib dipunyai tim saat bertarung di kejuaraan beregu, yakni saling percaya, mendukung, dan bertanggung jawab, atas semua keputusan yang diambil.