Rinov/Gloria mampu membuat kejutan pada awal gim pembuka, hingga membuka keunggulan cukup jauh 11-5 pada interval pertama. Mereka berhasil merebut gim pertama dengan skor 21-13 dalam tempo 14 menit.
Hal hampir serupa juga terjadi pada gim kedua. Rinov/Gloria mampu menjaga keunggulan 11-8 pada interval gim tersebut. Namun, permainan reli-reli cepat yang digencarkan Zheng/Huang gagal dibendung oleh pasangan "Merah Putih". "Mungkin dari pengalaman dan konsistensi, terutama di gim kedua, kami tidak bisa mengimbangi mereka. Kami sudah unggul 19-14 di gim kedua, tetapi tidak bisa menyelesaikan pertandingan. Kami banyak salah sendiri," kata Rinov kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Sebenarnya, hingga memimpin di gim kedua, pola permainan kita sudah jalan. Lawan jadi nggak enak. Sayang finishing kami kurang baik. Saat disusul saya merasa panik dan seharusnya tidak boleh," tambahnya.
Sementara, Gloria merasa sangat sedih lantaran gagal menyumbang poin untuk kali kedua bagi Indonesia. Senada dengan Rinov, Gloria juga menilai mereka belum mampu mempertahankan keunggulan, khususnya di gim kedua, hingga Zheng/Huang memaksa pertandingan berlanjut ke gim ketiga. "Sangat disayangkan saya tidak bisa sumbang angka, walaupun sudah unggul," kata atlet berpostur tubuh jangkung ini.
"Perasaan saya sangat sangat sedih. Sudah unggul, tetapi tidak jadi menang. Kita sudah maksimal," Gloria, menambahkan.
Menurutnya, Zheng/Huang adalah lawan yang memiliki tenaga, kecerdikan, dan dengan cepat dapat mengubah pola permainan ketika melihat lawan mulai mengungguli mereka. "Itu kelebihan mereka sebagai pasangan nomor satu dunia," pungkasnya.