"Saya rasa bermain di Sudirman Cup ini sangat berbeda dengan turnamen-turnamen yang lain. Pressure-nya itu lebih tinggi, jadi saya benar-benar menikmati itu," tutur atlet asal klub PB Jaya Rayaini, dalam sesi wawancara dengan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang ditayangkan melalui akun BWF di situs berbagi video YouTube, Senin (1/5).
Di lain sisi, tempik sorai para penonton dari bangku-bangku tribune arena pertandingan, menurutnya, memiliki andil besar dalam memompa semangat dan memotivasi para pemain untuk menyuguhkan performa terbaik mereka di lapangan. "Biar pemain-pemain tampil lebih semangat dan pede," katanya.
Dalam video bertajuk "Badminton Weekly Episode 15" tersebut, Hendra juga berbagi cerita mengenai pengalaman manis saat memperkuat skuad "Merah Putih" untuk kali pertama pada Piala Sudirman 2007. Sebelum bertolak ke Glasgow, Skotlandia --tempat digelarnya edisi ke-10 Piala Sudirman--, Hendra merasa pesimistis bakal masuk ke dalam tim. "Banyak memori yang saya senang. Bisa masuk final dan itu pertama kali, nggak menyangka juga bisa masuk tim," ungkapnya.
Hendra berpendapat, pengalaman 16 tahun lalu tak jauh berbeda dengan Piala Sudirman 2023 di Suzhou, China, 14-21 Mei. Ia memastikan, setiap pemain dari 16 negara akan berlaga dalam pertandingan yang penuh tekanan tinggi. "Semua tim ingin menang, semua tim kekuatannya rata, dan semua tim bisa menang di Sudirman Cup," tanggap atlet berumur 38 tahun ini.
"Oleh karenanya kita harus persiapan yang maksimal, kemudian kompak satu sama lain, dan saling support di lapangan," demikian Hendra.
Sekadar catatan, tim bulu tangkis Indonesia tergabung di Grup B Piala Sudirman 2023, bersama Thailand, Jerman, dan Kanada