“Awalnya saya nggak tahu akan jadi sparring, dan ternyata benar. Walaupun jadi sparring, tapi saya excited banget, alhamdulillah bersyukur karena ini sama saja saya dapat kesempatan bisa melihat langsung perjuangan tim di Piala Sudirman itu seperti apa, pertandingan beregu seperti apa. Bisa jadi pengalaman saya kalau nanti saya jadi tim inti di Piala Sudirman,” kata Tania Oktaviani Kusumah.
“Sebagai bagian dari tim ganda putri, saya yakin kalau ganda putri bisa. Nggak ada yang nggak mungkin, kita punya kak Greys, Apri dan mbak Ketut. Jadi ngapain takut, ganda putri juga bisa sumbang poin,” sambung pebulutangkis kelahiran Bandung, 13 Oktober 1998 ini.
Sebagai pemain muda, Tania mengaku siap bila dirinya dapatkan tugas tambahan dari para seniornya seperti membantu membawa makanan, membawa shuttlecock untuk latihan dan sebagainya. Sebab, hal tersebut bukanlah menjadi sebuah rahasia lagi dalam suasana kejuaraan beregu.
“Ha ha ha, kalau ini sudah siap, sudah pasti, waktu di Tong Yun Kai Cup kan juga begitu. Ini hal biasa kok, bantu-bantu senior ambil makanan, minuman dan shuttlecock untuk latihan, pasti tanggungjawab yang muda. Nggak apa-apa, nggak baper, memang sudah tugasnya yang muda, bantu yang senior. Saya sudah siap jadi supporter juga, siap habiskan suara buat tim Indonesia, ha ha ha,” jawab Tania sambil tertawa.
Pebulutangkis spesialis ganda putri asuhan PB Djarum Kudus ini sebetulnya sudah mengantongi sejumlah pengalaman dalam atmosfer pertandingan beregu, seperti Asia Junior Championships dan World Junior Championships. Bahkan, pada kejuaraan beregu Asia Tong Yun Kai Cup 2019, Maret lalu di Hong Kong, Tania juga pernah menjadi bagian dari tim Indonesia.
“Pertandingan beregu itu beda dengan di perorangan, rasanya tegang sekali. Tekanannya lebih besar juga karena bermain membawa nama tim, membawa nama Indonesia, tegang tapi seru,” pungkasnya.