Pembukaan megah ini diawali dengan perarakan barisan atau Defile perwakilan atlet dari tiap-tiap negara peserta Piala Sudirman 2019. Kontingen Indonesia sendiri langsung diwakili kapten tim Hendra Setiawan yang didampingi Greysia Polii dalam rangkaian Defile. Para punggawa Merah Putih pun lantas bersorak dan menyemangati Hendra dan Greysia saat berjalan menuju panggung pembukaan.
Gemuruh tepuk tangan dan teriakan semangatpun perlahan meredup ketika gelar yang diperebutkan, yakni Piala Sudirman memasuki tempat acara. Hampir seluruh pandangan yang ada di Nanning International Convention Center pun langsung tertuju kepada trofi yang berasal dari Indonesia ini. Pun demikian dengan tim Indonesia yang terlihat begitu merindukan lambang supremasi bergengsi ini kembali ke Tanah Air setelah hampir tiga dekade lamanya lepas dari genggaman.
“Kan kita tahu ya Piala Sudirman sudah lama tidak ke Indonesia, jadi ada kerinduan lebih, bukan cuma saya. Kalau saya ya pasti karena saya pernah merasakan bagaimana merebut Piala Sudirman. Tapi juga atlet, dan masyarakat pecinta bulutangkis di Indonesia,” ujar Manajer Tim Piala Sudirman 2019, Susy Susanti.
“Banyak yang bilang, titip ya bawa pulang (piala), banyak titipan harapan dari Indonesia. Kata mereka, ayo Susy koleksi gelar lagi ya, jadi bisa dapat Piala Sudirman waktu main dan waktu jadi pengurus (PBSI). Ya, selama kita semangat dan kerja keras, kita selalu punya harapan,” sambungnya menjelaskan.
Dalam upacara pembukaan Piala Sudirman 2019 ini juga turut menampilkan pertunjukan kesenian khas Nanning yang merupakan ibukota wilayah Guangxi. Diantaranya adalah tarian dan sajian akrobatik yang mengundang decak kagum para penonton, termasuk tim Indonesia.
Pertandingan Piala Sudirman 2019 baru akan dimulai pada Minggu (19/5), yang diawali dengan babak penyisihan Grup B antara Indonesia melawan Inggris.