“Kalau Piala Sudirman tanpa cik Butet (Liliyana Natsir), bedanya sekarang kita jadi tumpuan. Kalau dulu kan ada cik Butet, kemungkinan besar dapat poin, walaupun sekarang juga kemungkinan pasti ada, tapi sebelumnya kita lebih diunggulkan,” kata Praveen Jordan.
Lebih lanjut Praveen mengaku bila skuat Piala Sudirman Indonesia kali ini lebih solid daripada 2017 lalu. Pada kejuaraan Piala Sudirman 2017 lalu, tim beregu campuran Indonesia harus terhenti dari babak penyisihan grup setelah kalah dari Denmark dan India secara agregat.
“Memang lebih yakin kali ini karena yang sekarang lebih ready buat main, yang cedera sudah disembuhin, tinggal di-maintain, sudah siap main semua. Kita baru latihan sebentar jelang Piala Sudirman, tapi masih ada berapa hari latihan sebelum berangkat. Kalau chemistry sama Melati, saya sudah mengerti dia sejak lama. Yang perlu dibenahi itu lebih dimatengin saja, dari cara main, kadang suka berubah,” jelasnya.
Berdasarkan hasil undian Piala Sudirman 2019 ini, Indonesia tergabung dalam Grup B bersama Denmark dan Inggris. Praveen sangat optimis bila tim Indonesia bisa lolos dan menembus babak perempat final.
“Kalau ketemu Inggris, terakhir kali ketemu sama Chris Adcock/Gabrielle Adcock, kita menang, tapi harus tetap waspada, kemenangan di pertemuan terakhir bisa menambah rasa percaya diri kita. Kalau pasangan Denmark kita belum pernah ketemu pasangan yang baru. Pokoknya menurut saya, selain yang pasangan rangking satu dan dua dunia, selebihnya kekuatannya merata,” ungkapnya.
Praveen sendiri berharap tim Indonesia dapat tampil maksimal dan bisa memboyong kembali Piala Sudirman yang sudah 30 tahun tak kembali ke Tanah Air. “Kalau dilihat dari kualitas pemain, kali ini lebih di atas, kalau semua berjalan normal, pasti lolos ke perempat final. Harapan saya, Piala Sudirman bisa kembali ke Indonesia,” tandasnya.