"Luar biasa. Bisa menang 3-0 atas China adalah pencapaian luar biasa," ujar Christian, mengutip pemberitaan Kompas pada Senin (18/10).
Media harian tersebut juga melaporkan, begitu Jonatan Christie meraih poin pamungkas yang memastikan kemenangan atas Li Shi Feng 21-14, 18-21, 21-14, pada partai kegita, pemain serta pelatih Indonnesia berlari ke lapangan uuntuk merayakan kemenangan.
"Mereka adalah gabungan pemain senior, seperti Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, dan pemain muda, yaitu Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin," tulis Kompas, melalui artikel bertitel "Akhir Penantian 19 Tahun".
Hendra, selaku kapten tim, menerima trofi dari Presiden Federasi Bulu Tangkis Duina (BWF) Poul-Erik Høyer Larsen.
"Akhirnya, momen kebersamaan dalam perbedaan di NKRI melalui Piala Thomas terulang kembali untuk Indonesia," kata Marlev Mainaky, mantan pemain tim Indonesia saat menjuarai Piala Thomas 1998, 2000, dan 2002.
Kemenangan tunggal kedua Indonesia Jonatan Christie atas Li Shi Feng 21-14, 18-21, 21-14 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu malam WIB, memastikan Indonesia tampil sebagai juara Piala Thomas 2020.
Gelaran Piala Thomas 2020 semestinya digelar pada tahun lalu. Namun, pandemi Covid-19 memaksa kejuaraan ini ditunda setahun pelaksanaanya.
Tampilnya Indonesia sebagai kampiun di edisi pagebluk ini, sebagaimana diwartakan kantor berita Antara, kembali mempertegas dominasi Indonesia di Piala Thomas,
Terhitung sejak kali pertama digelar, Indonesia menjadi negara yang paling banyak meraih Piala Thomas dengan 14 kali gelar juara. China menyusul dengan 10 gelar. Malaysia menjadi juara sebanyak 5 kali, sementara Denmark dan Jepang sama-sama meraih satu gelar juara.