Akibat wabah COVID-19, putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 harus mengalami dua kali pengundur jadwal. Awalnya, Piala Thomas dan Uber 2020 ini diagendakan berlangsung pada 16 hingga 24 Mei sebelum akhirnya diundur menjadi 15 sampai 23 Agustus mendatang. Namun, kondisi tuan rumah ternyata masih belum memungkinkan untuk menggelar turnamen ini dikarenakan otoritas pemerintah Denmark memiliki aturan larangan perihal pengumpulan orang dalam skala besar hingga Agustus nanti.
“Sangat menyedihkan bagi kami untuk mengubah tanggal lagi. Namun, kekhawatiran utama kami adalah keamanan semua yang terlibat dalam waktu yang sangat tidak pasti ini. Ini merupakan prestasi bagi kami (Denmark) untuk menjadi negara pertama di luar Asia yang terpilih sebagai tuan rumah putaran final Piala Thomas dan Uber 2020. Dan kami berharap untuk menyambut para pemain, sukarelawan, pejabat, staf dan para penggemar dengan cara yang paling aman,” beber Ketua Asosiasi Bulutangkis Denmark, Bo Jensen seperti dikutip dari situs resmi BWF, bwfbadminton.com.
Berkautan dengan hal ini, BWF bersama Asosiasi Bulutangkis Denmark, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO - World Health Organization) dan para ahli kesehatan sepakat bahwa akan sangat sulit jika putaran final Piala Thomas dan Uber dilaksanakan sebelum September.
“Prioritas utama kami adalah kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan para atlet, staf, sukarelawan, wasit, dan seluruh komunitas bulutangkis. Tapi kami yakin bahwa dapat menggelar kejuaraan yang aman dan sukses pada 3 hingga 11 Oktober mendatang, dengan tetap memantau situasi dengan cermat jika keadaan perubahan lagi,” jelas Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, Rabu (29/4).
Sementara itu, terkait kondisi di Tanah Air, Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto mengatakan bila putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 digelar pada Oktober mendatang, merupakan waktu yang ideal.
“Kalau lihat perkiraan di Indonesia, puncak COVID-19 akan ada di Mei, jadi Juli atau Agustus mudah-mudahan sudah bisa normal. Kalau perkiraan ini tepat, saya rasa Oktober ini waktu yang ideal. Artinya kita punya waktu di Agustus dan September untuk mematangkan persiapan, tapi sekali lagi, sangat tergantung di depannya ada turnamen apa,” kata Budiharto dilansir badmintonindonesia.org.