Piala Thomas & Uber 2020 Diundur, Antonsen Kecewa

Ekspresi Anders Antonsen (Denmark).
Ekspresi Anders Antonsen (Denmark).
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Diundurnya pelaksanaan putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 ke tahun depan tak hanya mendapatkan sambutan positif, tapi juga negatif. Pebulutangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen mengaku sangat kecewa dan mempertanyakan keputusan besar yang diambil Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) tersebut.

Kondisi pandemi virus korona yang belum mereda di hampir seluruh dunia dan mundurnya sejumlah negara peserta, lantas membuat BWF berubah pikiran untuk menangguhkan putaran final Piala Thomas dan Uber 2020. Meski dikabarkan mundur hingga tahun depan, namun BWF belum memastikan waktu yang tepat untuk menggelar kejuaraan beregu putra dan putri dua tahunan itu.

Sulit menerima keputusan yang diambil BWF, Antonsen kemudian menungkan kekecewaannya di akun Instagram pribadinya, @anders_antonsen. Piala Thomas-Uber ditunda lagi dan Denmark Masters dibatalkan. Lalu apa rencananya? Apakah kita semua harus menunggu vaksin untuk bisa bertanding lagi? tulis Antonsen dikutip dari BolaSport.com.

Dalam unggahan kekecewaannya tersebut, tunggal putra ranking tiga dunia itu membandingkan situasi saat ini dengan cabang olahraga tenis yang sudah kembali ke gelanggang.

“US Open sudah berlangsung di New York. @bwf.official ini saatnya mengambil tindakan tegas! Buatlah aturan terbaik dan paling aman untuk turnamen. Siapa pun yang bisa datang, silakan datang. Kalau tidak, olahraga ini akan layu dan mati,” tulisnya lagi.

Sementara itu, kekecewaan serupa tidak hanya dilontarkan Antonsen, tapi juga mantan pebulutangkis ganda putra Denmark, Mathia Boe. Boe sama kecewanya. Dia bahkan tak segan mengkritik petinggi BWF dan menyarankan mereka untuk mundur.

“Saya turut prihatin untuk para pemain dan Federasi Bulutangkis Denmark. BWF satu-satunya asosiasi olahraga yang tak bisa memulai turnamen kembali. Cabang lain sudah memulainya. Mungkin ini saatnya sejumlah orang penting BWF mundur dan menyerahkan posisi ke orang-orang yang bisa bekerja, tegas Mathias Boe.