Ditundanya putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 tak lantas menyurutkan semangat Malaysia untuk menggelar Piala Presiden (turnamen simulasi, Red). “Terlepas dari keputusan mereka (BWF, Red) tentang Piala Thomas & Uber, kami akan melanjutkan rencana menggelar Piala Presiden,” kata Sekretaris Jenderal BAM, Kenny Goh sebagaimana dilansir Indosport.com dari media Malaysia, New Straits Times.
“Tujuan kami tetap sama. Kami ingin para pemain kami tetap kompetitif dan siap. Kami tidak akan rugi apa-apa. Bahkan, kami akan menayangkan acara tersebut secara langsung,” sambungnya menambahkan.
Kemarin (15/9), BWF secara resmi mengumumkan penangguhan pelaksanaan Piala Thomas dan Uber 2020. Kemungkinan besar, penarikan diri Indonesia, Korea, Thailand, Taiwan dan Australia dari kejuraan beregu putra dan putri dua tahunan itu lantas memicu BWF untuk mengambil kebijakan dengan tegas.
“Keputusan ini datang dari mundurnya sejumlah negara yang menarik diri dari putaran final Piala Thomas dan Uber dan turnamen seri Eropa yang di-adjust sebagai turnamen BWF World Tour,” tulis BWF dalam keterangan resminya.
“Namun, melihat perkembangan Covid-19 di seluruh dunia, ada sejumlah tim dan pemain yang memutuskan tidak terbang ke Denmark untuk mengikuti turnamen di Aarhus dan Odense. Melihat itu, maka BWF menghormati keputusan tersebut,” tulis BWF lagi.