Meskipun diatas kertas pasangan jepang lebih diunggulkan, namun hal ini tidak menurunkan semangat Praveen/Debby. Hashimoto/Maeda saat ini berada di peringkat 27 dunia, sedangkan Praveen/Debby di posisi 43. Walaupun berhadapan dengan tuan rumah tak membuat Praveen/Debby gentar, keduanya mampu tampil lepas tanpa beban.
“Dari awal kami sudah yakin bisa mengalahkan pasangan Jepang ini. Shuttlecock yang dipakai agak berat, jadi kami sudah siap untuk bermain lebih lama. Pasangan Jepang pasti bermain reli dan banyak mengangkat bola,” ujar Debby yang dihubungi di Tokyo.
“Lawan memang mendapat dukungan penonton, namun hal ini justru memacu kami untuk tampil lebih baik,” lanjut Debby.
Praveen/Debby sebenarnya berpeluang untuk memenangkan pertandingan dalam dua game langsung saat unggul 20-17. Namun sayang karena kurang sabar di poin-poin kritis, lawan akhirnya mampu mengejar ketertinggalan dan balik unggul dan memaksa game penentuan dimainkan.
“Di saat unggul 20-17 pada game kedua, kami memang agak lengah dan terburu-buru ingin memenangkan pertandingan. Hasilnya malah jadi rubber game,” Debby mengakui.
Dengan hasil ini, Praveen/Debby berhak untuk tiket babak kedua turnamen berhadiah total 250 ribu dollar AS ini. Pada babak 16 besar yang akan berlangsung Kamis (12/6), Praveen/Debby akan berhadapan dengan unggulan kelima asal Hong Kong, Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah.
“Kami sudah pernah bertemu pasangan Hong Kong, tetapi waktu masih beda pasangan. Kans kami cukup terbuka untuk menang, kami yakin. Yang penting kami bisa bermain dengan tenang dan tampil maksimal,” tutur Debby, pemain asal PB Djarum.