Praveen/Melati Atasi Rintangan Pertama, Rinov/Pitha Terhenti

Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti bersiap menghadang pengembalian. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti bersiap menghadang pengembalian. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Rintangan pertama di ajang Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 berhasil diatasi Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dengan sangat baik. Ganda campuran nomor tiga dunia itu menang straight game 21-17 dan 21-16 atas pasangan Denmark, Niclas Nohr/Amalie Magelund pada pertandingan yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Rabu (13/1). Meski tergolong lancar dalam kemenangan ini, namun Praveen/Melati mengaku sempat sedikit merasa gugup saat mengawali permainan.

“Senang bisa kembali bertanding, tapi memang agak kagok, harus adaptasi lagi. Nyari hawanya,” ujar Praveen Jordan dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Tadi di awal agak nervous karena sudah lama nggak ngerasain hawa pertandingan. Sama kayak yang dibilang Jordan, agak kagok. Tapi pas udah main udah lupa, fokus ke main aja,” timpal Melati Daeva Oktavianti menambahkan.

Di sisi lain, juara All England 2020 BWF World Tour Super 1000 itu mengatakan bahwa mereka sudah mulai menemukan pola permainan yang pas di pertandingan tadi, walaupun masih ada beberapa kesalahan yang dibuat sendiri. “Kami merasa sudah menemukan pola permainan kami di pertandingan tadi ya. Hanya masih sering melakukan kesalahan sendiri,” tutur Melati.

Sementara itu, sektor ganda campuran Indonesia harus kembali kehilangan wakilnya. Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dipaksa menyerah 18-21, 21-11 dan 19-21 atas pasangan tuan rumah, Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran. Dengan demikian, Praveen/Melati menjadi wakil terakhir Indonesia di sekor ganda campuran.

Di babak 16 besar Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Praveen/Melati akan berhadapan dengan Jomkoh/Paewsampran. “Untuk persaingan sih tetap bakal ketat ya walaupu nggak ada Tiongkok atau Jepang karena kita semua sudah lama nggak ada pertandingan. Nggak ada yang tahu, di lapangan semua bisa terjadi. Lebih waspada dan mikir step by step saja,” tandasnya.