Menurut Rexy, kejuaraan seperti Chinese Taipei Open 2020 BWF World Tour Super 300, Korea Open 2020 BWF World Tour Super 500, China Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dan Japan Open 2020 BWF World Tour Super 750 yang akan dihelat September nanti menjadi ajang yang pas untuk ‘pemanasan’.
”Saya rasa ideal (mengikuti kejuaraan-kejuaraan itu, Red). Tapi, masalahnya, setiap negara kasus COVID-19-nya berbeda-beda,” kata Rexy Mainaky dilansir Jawapos.com.
Lebih lanjut Rexy menuturkan, ambil bagian di turnamen level atas memang sangat dibutuhkan para pemainnya. Apalagi sudah hampir tiga bulan mereka tidak terjun dalam atmosfer pertandingan. “Kami ingin bring back feeling pemain untuk pertandingan,” tuturnya.
Tim nasional Thailand memang baru menggelar pemusatan latihan pada pertengahan Mei. Namun, sepulangnya dari All England 2020 BWF World Tour Super 1000, Rexy telah menginstruksikan para pemainnya untuk berlatih secara mandiri sejak awal April lalu.
Pada ajang All England 2020 BWF World Tour Super 1000, satu wakil Negeri Gajah Putih berhasil menembus babak final lewat pasangan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Namun, keduanya harus puas finis sebagai runner up usai ditumbangkan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dengan skor 15-21, 21-17 dan 8-21.