“Saya tidak yakin berapa banyak peralatan (kebugaran) yang mereka miliki di rumah. Sebagian besar mungkin hanya memiliki sepeda atau dumbel barbell kecil. Jadi Mereka harus lebih pintar dan kreatif. Mereka harus memikirkan cara tradisional, seperti menggunakan batu atau sesuatu yang berat di tas punggung misalnya. Latihan berat badan harus cukup di saat seperti ini,” tutur Rexy Mainaky seperti dikutip dari situs resmi BWF, bwfbadminton.com.
Selepas kejuaraan All England 2020 BWF World Tour Super 1000, Maret lalu, tim bulutangkis Thailand belum diperkenankan kembali ke pemusatan latihan. Maka dari itu, Rexy dan tim pelatih Negeri Gajah Putih cukup kesulitan untuk memberikan program latihan teknik.
“Saat ini sulit untuk memaksimalkan pelatihan teknik mereka di lapangan. Kita hanya dapat memaksimalkan latihan fisik. Jadi saya menginstruksikan pelatih fisik untuk mengatur programnya. Kalau kita hanya serahkan itu kepada pemain, intensitasnya mungkin tidak bisa 100 persen. Semua pelatih telah diperintahkan untuk memonitor pemain mereka,” jelasnya.
Tidak hanya memikirkan kondisi kebugaran fisik, Rexy juga mengatakan bila saat ini sangat penting untuk memberikan dukungan psikologis kepada para anak didiknya. Karena menurut Rexy, pemain pasti tidak terbiasa dengan situasi terkurung di rumah seperti sekarang ini.
“Saya ingin mengadakan pertemuan dengan semua pelatih dan mengatur sesi dengan psikolog. Beberapa pemain mungkin bosan, jadi kami perlu bekerjasama bagaimana mereka dapat membunuh kebosanan dan tetap termotivasi. Karena ini tidak menjadi baik jika mereka hanya duduk sepanjang waktu dan tidak banyak melakukan hal positif selama situasi ini,” tandasnya.