"Mengucap syukur kepada Allah SWT, kita diberikan kemenangan, diberikan juara tanpa ada cedera. Terima kasih untuk semua doa rakyat Indonesia untuk kita," kata Apriyani, melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Minggu (22/5) petang.
"Kita di sini mau menyatukan hati, mau menyatukan pola permainan. Tanpa target apapun. Kita sama-sama belajar, bagaimana berkomunikasi, bagaimana bermain di lapangan. Kita sama-sama mau menaikkan level kita," lanjut peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii ini.
Apriyani/Fadia meraih medali emas pertama bagi Indonesia usai mengalahkan Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard. Pasangan racikan baru pelatnas itu membutuhkan waktu 43 menit untuk meraih kemenangan straight games 21-17 21-14 atas unggulan kedua dari Thailand tersebut.
Fadia, junior Apriyani di pelatnas PP PBSI, merasa canggung pada awal-awal pertandingan melawan ganda putri berperingkat 28 dunia itu. Namun, tandem baru Fadia memiliki andil besar dalam mengembalikan kepercayaan dirinya, guna melalui partai penting di Bắc Giang Gymnasium ini. "Pertama-tama grogi. Tapi balik ke diri sendiri bahwa saya bisa. Percaya diri," katanya.
"Kak Apri selalu yakinkan saya, itu yang membuat saya yakin," demikian Fadia.