"Kita tidak terlalu memikirkan ke situ saja, ya yang penting permainannya keluar semua dan kita yakin bahwa bisa saja, jangan terlalu terbebani," ujar Lisa, seperti dilaporkan Antara, Sabtu (6/5).
Sementara, Rehan lebih berpikir taktis dalam pesta olahraga Asia Tenggara yang berlangsung pada 5-17 Mei 2023 tersebut. Menurutnya, meski hanya bermain pada pertandingan skala regional, ia meyakini bahwa semua pebulu tangkis dari negara lain juga punya keinginan merebut medali emas.
Selain itu, lawan-lawan yang diturunkan juga pelapis kedua atau bahkan ketiga yang bisa bermain lebih nyaman dan tanpa beban. "Tapi kita tahu bahwa lawan tidak gampang, lawan pasti berlatih juga. Walaupun SEA Games yang main juga bukan lapis satu, bahkan dua, ada lapis tiga. Tapi, kan, mereka pasti lebih enjoy," Rehan, menuturkan.
Menjaga fokus menjadi kewajiban yang harus dilakukan Rehan/Lisa di Kamboja. Mereka memprediksi bahwa calon lawan memiliki semangat lebih untuk menghadapi duo Indonesia. "Kadang kalau lawan yang di bawah (levelnya), mereka inginnya, 'wah ketemu Rehan/Lisa, nih, main lepas saja'. Pasti mereka mengira seperti itu, mainnya jadi bisa lebih keluar dan lepas. Kami tidak mau grogi lawan mereka," kata Rehan.
Oleh karena itu, Rehan juga sepakat dengan rekan mainnya untuk bermain lepas dan tanpa beban. Rehan/Lisa akan berusaha kuat untuk menyumbang medali emas bagi Kontingen Indonesia di Kamboja. "Kita, kan, ditargetkan emas, kita juga pasti mau emas, kan. Nah dari situ makanya kita mau usaha maksimal, keluarkan yang terbaik. Urusan juara kan tinggal serahkan ke yang di atas saja," pungkasnya.