"Pertama kami senang bisa menyumbang poin dan tim Indonesia menang lalu melaju ke final. Di gim pertama kami masih beradaptasi dengan shuttlecock," kata Yere, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Senang rasanya bisa kembali bertanding pascacedera. Inginnya memang, tanding terus sekarang," Yere, menambahkan.
Sementara Pram berujar, permainan pada laga perdana mereka masih belum sesuai yang diinginkan. Namun, juara Badminton Asia Championship 2022 ini masih menemukan nilai positif dari pertandingan ini, yaitu pengendalian pola permainan. "Di gim pertama kami banyak melakukan kesalahan sendiri terutama di awal-awal. Tapi kami bisa membalikkan keadaan sampai akhir," jelasnya.
Di sisi lain, ada perasaan campur aduk yang dirasakan Pram kala memasuki arena pertandingan dengan kedudukan sementara 2-1 bagi Indonesia. Ia berharap, Indonesia dapat menyapu bersih tiga pertandingan pertama dengan kemenangan. "Rasanya mixed feeling, sih, bisa turun di laga tadi, karena kami berharap tim menang 3-0. Tapi tadi Christian (Adinata) belum berhasil," katanya.
"Jadi positifnya, kami bisa bertanding biar untuk laga selanjutnya di final tidak kaget lagi," Pram, menjelaskan.
Kemudian untuk pertandingan berikutnya, kata Yere, mereka mesti mengurangi kesalahan sendiri dan lebih konsisten dalam bermain. "Jangan mudah buang banyak poin," pungkasnya.