“Puji Tuhan hari ini bisa menyumbangkan poin untuk Indonesia di babak final. Terus bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik tanpa cedera,” kata Anthony Sinisuka Ginting.
Lewat pertarungan yang berlangsung selama 69 menit itu, Anthony membuka permainan di game pertama dengan kurang baik. Tunggal putra besutan PB SGS PLN Bandung ini mengaku sempat tegang sehingga tidak bisa bermain dengan lepas dan maksimal. Apalagi, kata Anthony, kondisi angin di lapangan serta shuttlecock yang digunakan berbeda dengan pertandingan sebelumnya.
Harus lebih dulu kehilangan game pertama, Anthony mencoba tampil lebih sabar dan meningkatkan fokusnya pada game kedua dan ketiga. Hal tersebut terbukti menjadi kunci kemenangan Anthony pada laga kali ini.
“Jujur tadi di game pertama ada sedikit nervous. Sudah gitu lapangan, angin dan shuttlecocknya kaya beda dari kemarin. Agak lebih kencang. Jadi waktu mau melarikan lawannya harus lebih sabar. Karena selain ada nervous juga feelingnya harus dienakkan. Nggak langsung in. Waktu mau cari ritme dan pola, terganggu dengan kondisi angin dan shuttlecock,” jelasnya.
“Di game kedua saya coba buat tidak macam-macam dulu di lapangan, nggak boleh langsung menyerang dan ingin matiin lawan. Harus lebih siapin kakinya. Game ketiga kita baru sama-sama bisa main normal sesuai kemampuan masing-masing,” sambungnya menambahkan.
Ini jadi kemenangan kedua bagi Anthony kala bersua Soong. Pada pertemuan sebelumnya, tiga tahun lalu di ajang Vietnam Open 2016, Anthony juga berhasil merebut kemenangan dengan skor 16-21, 21-14 dan 21-13.