“Untuk permainan hari ini sudah lebih enak. Kemarin dan hari ini saya main di lapangan yang sama, tapi anginnya cukup terasa sampai di pinggir-pinggir lapangan. Jadi shuttlecock-nya nggak bisa langsung diambil, tapi harus ditunggu dulu supaya tepat. Karena shuttlecock-nya bisa jadi ngawur arahnya atau suka maju sendiri,” jelas Gregoria Mariska Tunjung usai bertanding.
“Kemarin saya banyak kesulitannya di situ. Tapi kalau sekarang sudah lebih enak, penguasaan lapangan juga lebih bisa saya lakukan. Walaupun errornya masih agak banyak. Kalau dihitung-hitung lawan juga banyak dapat poin dari kesalahan saya sendiri tadi,” ungkapnya menambahkan.
Tunggal putri jebolan PB Mutiara Cardinal Bandung ini mampu mengatasi game pertama dengan baik. Memasuki game kedua, pertarungan keduanya berlangsung lebih ketat. Pada awal-awal permainan Gregoria bahkan sempat tertinggal dalam perolehan poin.
Sebelum memastikan kemenangannya, Gregoria yang sudah menyentuh match poin 20-17 harus kehilangan empat angka beruntun dan tertinggal 20-17. Beruntung, tunggal putri pertama Indonesia ini akhirnya berhasil merebut tiga poin berturut-turut hingga menang 23-21 atas Yeo.
“Di poin akhir tadi sempat terburu-buru, padahal harusnya bisa menggunakan pola yang sama buat ambil poin. Karena tinggal satu lagi, kaya pengen cepat diselesaikan,” tutupnya.
Sementara itu, kemenangan kali ini sekaligus memperpanjang catatan head to head Gregoria atas Yeo menjadi 3-0.