“Puji Tuhan kita ditugaskan untuk meraih emas dan kita bisa merealisasikannya. Bersyukur sekali, terutama saya setelah 14 tahun. Rasanya tentu bangga dan senang. Ini proses buat kita berdua,” kata Greysia Polii.
“Alhamdulillah saya bersyukur kepada Allah SWT. Kita juga bersyukur kita tidak cedera, kita dikasih sehat di lapangan dan alhamdulillah kita dikasih emas pada SEA Games kali ini. Dua tahun lalu kita kalah di babak pertama. Semoga ini menjadi batu loncatan untuk kita berdua. Saya bangga dan senang sekali,” lanjut Apriyani Rahayu menambahkan.
Greysia/Apriyani memulai game pertama dengan sangat mudah dan tanpa kendala. Mereka berhasil merebut kemenangan telak dengan skor 21-3. Tapi, saat bentrok di game kedua, pasangan Thailand itu mulai memberikan perlawanan. Untungnya, Greysia/Apriyani masih bisa mengatasi rintangan tersebut.
“Kita menyiapkan yang terbaik dulu, mentalnya dulu yang penting. Dari awal sebelum masuk lapangan juga kita sudah dibriefing harus main seperti apa dengan lapangan yang berangin. Karena memang hari ini kondisinya berubah lagi. Secara mental dan pikiran kita sudah siap menghadapi Thailand,” jelas Greysia.
Selain Greysia/Apriyani, sumbangan medali emas dari cabang olahraga bulutangkis untuk Indonesia di ajang SEA Games 2019 Filipina ini juga berhasil dipersembahkan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan tim beregu putra.
Sementara itu, ini menjadi medali emas pertama bagi Greysia/Apriyani di SEA Games. Sebagai pasangan, mereka sudah dua kali ambil bagian dalam ajang multievent terbesar se-Asia Tenggara ini. Sebelumnya pada gelaran SEA Games 2017 lalu di Malaysia, Greysia/Apriyani harus langsung tersingkir di babak pertama.