Bahkan, Piala Thomas dan Uber 2020 ini menjadi penanda dilanjutkannya sisa musim kompetisi 2020 yang sempat tertunda selama enam bulan akibat pandemi.
Tapi sebelum berangkat ke Aarhus, setiap negara peserta diharuskan melakukan tes kesehatan COVID-19 di negara masing-masing dan membawa hasil tes tersebut sebagai salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi.
“Iya betul (ada memo dari BWF). Tapi tetap BWF akan meminta hasil tes PCR (Polymerase Chain Reaction, red) yang dilakukan sebelum berangkat (ke Denmark),” kata Kepala Sub Bidang Hubungan Internasional PP PBSI, Bambang Roedyanto saat dihubungi Djarumbadminton.com, kemarin.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), Kenny Goh juga mengatakan bila pihaknya telah menerima memo dari BWF soal pengaturan terbaru untuk putaran final Piala Thomas dan Uber 2020.
“Kami telah mendapat memo dari BWF bahwa tidak akan ada karantina untuk tim yang berpartisipasi di Denmark. Namun, semua harus melewati tes kesehatan Covid-19 sebelum ke sana. Sangat bagus karena BWF telah memainkan peran mereka untuk membantu anggota memudahkan melakukan bepergian,” kata Kenny Goh sebagaimana dilansir BolaSport.com dari media Malaysia, The Star.
“Sangat terlihat jelas BWF bertekad melanjutkan acara ke Final, setelah enam bulan tanpa turnamen bulutangkis internasional,” lanjutnya menambahkan.
Sementara itu, batas akhir pengumpulan susunan pemain Piala Thomas dan Uber 2020 akan jatuh tempo pada 18 September. Tim Thomas Indonesia datang sebagai unggulan pertama yang akan berada di Grup A bersama Malaysia, Inggris dan Belanda. Sedangkan tim Uber Indonesia menghuni Grup B bersama Malaysia, Korea dan Australia.