Sepanjang pertandingan, Hanna terlihat tidak bisa mengembangkan permainannya. Hal tersebut pun diakui olehnya. Selain hal tersebut, diakui Hanna jika ia tampil kurang percaya diri kali ini. Padahal Hanna pernah menang dua kali dari Chiang di dua pertemuan sebelumnya. Yaitu pada Vietnam International Challenge 2013 dan Chinese Taipei Open 2015.

“Saya banyak tidak yakin saat tadi di lapangan. Faktornya lebih kepada diri saya sendiri. Mainnya jadi nggak keluar,” ungkap Hanna seperti dilansir website PBSI.

Sementara itu, tunggal putri Indonesia lainnya, Fitriani mampu menang atas lawannya, Mitani Minatsu (Jepang). Sempat “terlambat panas” Fitri akhirnya mampu menundukkan lawannya tersebut 15-21, 24-22 dan 21-17.

“Di game pertama saya kurang yakin sama pukulan saya sendiri. Tapi di game kedua saya berusaha merubahnya. Saya juga mempercepat pergerakan kaki saya,” kata Fitriani.

Sukses menyamakan kedudukan di game kedua, Fitriani berhasil mengatasi game ketiga dengan baik. Ia bahkan memimpin dengan 20-11 atas Mitani. Suasana sempat menegang, saat Mitani merebut enam poin berurutan menjadi 20-17 untuk Fitriani. Namun, berkat keuletan Fitriani, akhirnya ia mampu menutup game sekaligus meraih kemenangan atas lawannya tersebut.

“Game ketiga pas akhir-akhir dia banyak melambung-lambungkan bola. Saya jadi sedikit ragu-ragu dengan pukulan saya dan tegang di lapangan,” lanjut Fitriani.

Di babak selanjutnya, Fitri akan menghadapi lawan berat yaitu pemenang antara Nozomi Okuhara vs Pusarla V. Sindhu yang akan bermain sore ini.