Dengan keberhasilan tersebut, Anthony pun sukses mempertahankan gelar juara dari turnamen BWF World Tour Super 750 itu. Singapore Open 2022 menjadi momen perdana Anthony mencatatkan gelarnya, saat mengalahkan pebulu tangkis Jepang Kodai Naraoka pada partai puncak.
Dalam pertandingan final kali ini, seperti dilaporkan Antara, Anthony sempat tertinggal lebih dulu dari Antonsen dari 0-2 hingga skor 2-4. Lewat kesabaran dan adaptasi yang baik, Anthony bisa lebih fokus dengan pola permainan depan untuk mengejar ketertinggalan.
Sebanyak lima poin beruntun pun sukses ia kantongi untuk merebut keunggulan dengan 7-4 atas pebulu tangkis Denmark itu. Anthony terus mempertebal keunggulannya dengan poin-poin beruntun hingga menjauh dengan 10-6.
Namun, pascainterval, pebulu tangkis peringkat ke-22 itu sanggup memperkecil jarak dan terjadi kejar mengejar poin. Antonsen sempat memimpin pada 14-15, namun situasi tersebut hanya berlangsung sementara.
Lagi-lagi Anthony membalas dengan mendulang empat poin berturut-turut untuk memimpin 18-15. Tak berhenti di situ, Anthony kembali mendulang angka beruntun untuk menutup gim pertama dengan skor 21-16 setelah bermain 18 menit.
Pada pergantian gim, Anthony kembali tertinggal pada awal permainan. Pebulu tangkis peringkat kedua dunia itu sempat membuat kesalahan dua kali, berupa pengembalian rendah yang membentur net.
Namun, konsistensi mendorong Anthony membalikkan keadaan dan membuat perbedaan besar pada angka kedua pemain. Sejak tertinggal 1-3, Anthony justru memperbesar keunggulan menjadi 7-3, 12-6, hingga 14-7.
Anthony kembali menunjukkan dominasinya atas Antonsen seperti pertemuan mereka sebelumnya. Lewat permainan net dan smes menyilang, Anthony sukses mengoyak pertahanan lawannya yang kesulitan membaca arah kok.
Lima poin beruntun pun dikantongi Anthony untuk mendekati match point menjadi 19-8. Sayangnya langkah Anthony tak mulus karena Antonsen masih memberikan perlawanan setelah lebih berani bermain pada zona depan.
Namun, akhirnya perjuangan Anthony berakhir dengan gelar juara, setelah poin terakhir penentu kemenangannya datang dari kesalahan yang diciptakan Antonsen. Saat Anthony melempar servis, Antonsen yang berada di zona depan justru melakukan pengembalian yang terlalu rendah, yang akhirnya menabrak net.