"Di gim pertama kami sempat kebingungan untuk melakukan pola permainan seperti apa," ungkap Apri kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Lebih lanjut peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu menjelaskan, kemenangan walkover atau menang tanpa tanding atas Polina Buhrova/Yevheniia Kantemyr asal Ukraina, turut memberi andil terhadap performa mereka di laga perempaf final ini. "Kemarin kami tidak bermain karena lawan kami mundur, itu ada plus-minusnya memang. Plusnya, kami bisa istirahat tapi minusnya kami tidak bisa lebih tahu lagi kondisi lapangan di sini," paparnya.
Setelah kalah di gim pembuka, menurut Apri, mereka baru menemukan pola permainan yang tepat di gim kedua untuk meladeni pasangan unggulan keempat tersebut. Alhasil, Apri/Fadia berhasil memaksa pertandingan ini berlanjut ke gim ketiga. Namun, Matsuyama/Shida mampu merebut kemenangan di gim penentu dan meraih tiket semifinal turnamen level BWF World Tour Super 750 ini. "Mereka cepat mengubah pola dan kami tidak cepat menyiasatinya," ujarnya.
Sementara, Fadia berkomentar banyak tentang kekalahan ketiga mereka dari Matsuyama/Shida. Ia hanya berujar, "Kami akan langsung bersiap ke Indonesia Open. Kami harus lebih percaya diri lagi."