Chico Aura Dwi Wardoyo gagal menghentikan unggulan kelima asal Jepang, Kodai Naraoka. Ia kalah rubber game 21-17, 9-21, 12-21 dalam pertandingan berdurasi 68 menit ini. "Di gim pertama saya bisa mengontrol lawan dengan baik, bisa menguasai pertandingan. Tapi di gim kedua dan ketiga, pola main saya hilang karena dia mengubah ritme dan saya kurang cepat beradaptasi," tanggap Chico kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Dibandingkan pertemuan sebelumnya, tidak ada pola permainan Kodai yang berubah signifikan tapi hari ini saya akui dia bisa memainkan tempo, berubah-ubah, bisa cepat atau lambat, itu yang tidak bisa saya antisipasi," jelas pemuda asal Jayapura, Papua, ini.
Indonesia dipastikan tanpa wakil tunggal putra di babak delapan besar, setelah Anthony Sinisuka Ginting tersingkir. Ia kalah dari pemain Malaysia, Leong Jun Hao, seusai melalui laga rubber game 14-21, 21-10, 8-21 selama 60 menit. Inilah kekalahan perdana Anthony dari wakil negeri jiran tersebut, dalam tiga pertemuan terakhir. "Pertandingan yang cukup sulit hari ini, saya banyak melakukan kesalahan sendiri. Tidak bisa mengatasi kendala yang ada di lapangan. Sebaliknya, Leong bermain dengan baik," katanya.
"Kendala angin dan shuttlecock memang ada tapi saya rasa lawan juga mengalami yang sama. Saya kalah karena pola permainan yang tidak sesuai dengan harapan. Ketika menang angin harus bagaimana, ketika kalah angin harus bagaimana dan sedangkan poin terus berjalan. Saya tidak bisa mengambil keputusan itu dengan cepat," Anthony, memaparkan.
Ganda campuran non-pelatnas Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja juga tersisih dari turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 750 ini, setelah mengalami kekalahan straight games 19-21, 6-21 dari Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin. "Kami kalah start hari ini. Bola awalnya mereka sudah siap sekali dengan menyerang duluan, itu membuat kami tidak nyaman," tanggap Dejan, seusai pertandingan melawan pasangan Taiwan tersebut.
"Hasil kurang memuaskan dengan performa hari ini. Tapi ini jadi pelajaran buat kami untuk lebih mempersiapkan lagi lawan mereka karena di Indonesia Open minggu depan akan bertemu lagi di babak pertama," tambah Gloria.
Sementara, Bagas Maulana mengaku terpontang-panting kala ia bersama pasangannya, Muhammad Shohibul Fikri, melawan wakil Korea Selatan, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae. Mereka kalah rubber game 21-19, 11-21, 4-21 dari pasangan juara dunia 2023 tersebut. "Di gim kedua dan ketiga, Kang/Seo pertahanannya semakin solid dan rapat. Penempatan bolanya sangat baik, membuat kami terpontang-panting. Di gim pertama mereka belum terlalu rapi seperti itu," ungkapnya.
"Ketika kami bisa memegang permainan depan, kami bisa menembus pertahanan mereka. Itu menjadi pekerjaan rumah bagi kami untuk bisa konsisten dengan pola itu apapun pola yang lawan terapkan," Fikri, menimpali komentar partnernya.
Kekalahan juga dialami ganda putra non-pelatnas Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani. Mereka harus mengakui keunggulan pasangan China yang menempati unggulan kedua, Liang Wei Keng/Wang Chang, setelah berjuang tiga gim 21-18, 11-21, 12-21.
Fajar/Rian menjadi satu-satunya wakil "Merah Putih" di sektor ganda putra yang menembus perempat final, berkat kemenangan dua gim langsung 21-8, 21-12 atas pasangan Taiwan, Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee.
Gregoria alias Jorji melanjutkan tren kemenangan pada Singapore Open 2024, setelah menghentikan perlawanan pebulu tangkis Taiwan, Pai Yu Po. Tunggal putri andalan Indonesia itu menang dua gim langsung 21-10, 21-16 dalam tempo 30 menit. "Hari ini saya cukup percaya diri dengan apa yang saya coba tampilkan di lapangan. Lawan juga terlihat sekali tidak nyaman dengan kondisi angin di lapangan tiga, itu membuat saya nyaman untuk memainkan game plan saya," ungkapnya.
"Di gim kedua walaupun banyak melakukan kesalahan sendiri tapi saya bisa mengontrol permainan secara keseluruhan dengan baik. Agak ragu-ragu pukulannya di gim kedua karena angin berhembus cukup kencang. Tadi pun saya merasa tidak menggunakan power tapi beberapa pengembaliannya keluar," Jorji, menjelaskan.
Ganda putri unggulan kedelapan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menang tanpa tanding atau walkover (WO) dan berhak melangkah ke perempat final setelah lawan asal Ukraina, Polina Buhrova/Yevheniia Kantemyr, menyatakan mundur. Hal serupa juga dialami pasangan China yang menempati unggulan teratas, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Mereka menang WO atas Margot Lambert/Anne Tran asal Prancis.