Kemenangan bagi Anthony sendiri bisa dikatakan relatif cukup mudah. Tanpa menganggap enteng lawan, Anthony tetap mengeluarkan permainan terbaiknya sambil beradaptasi dengan kondisi lapangan dan shuttlecock pada pertandingan kali ini.
“Puji Tuhan di pertandingan pertama bisa mengatasi dengan baik. Tadi mainnya enak sih, sudah bisa mengatasi permainan dari awal sampai selesai. Terus juga lawan tadi banyak mati sendiri. Tadi saya mikirnya, meskipun lawan mainnya lagi nggak bagus, tapi saya mencoba untuk memanfaatkan untuk adaptasi lagi. Soalnya kemarin pas latihan nggak dapat banyak waktu untuk mencoba lapangan,” jelas Anthony Sinisuka Ginting.
Lolos ke babak dua Singapore Open 2019 BWF World Tour Super 500, Anthony yang berstatus unggulan ketujuh, akan berhadapan dengan tunggal putra Jepang, Kenta Nishimoto. Saat ini, rekor dari tiga pertemuan sebelumnya berhasil diungguli Nishimoto dengan skor 2-1. Anthony berharap bisa membalas kekalahan yang dialaminya atas Nishimoto pada ajang Malaysia Open 2019 BWF World Tour Super 750, pekan lalu. Saat itu, Anthony tumbang dengan skor 21-18, 13-21 dan 21-23.
“Yang pasti lebih belajar lagi dari kemarin di Malaysia. Bagaimana bisa menjaga poinnya, di game ketiga pas penentuan, bisa menyusul tapi sudah kalah jauh. Saya harus coba buat lebih sabar lagi dan menikmati permainan. Harus diingat bahwa lawan Jepang itu tidak mudah, dengan siapa saja. Harus siap capek dan siap susah,” katanya.
“Kemarin di Malaysia ada faktor menang kalah angin. Waktu kalah angin saya bisa enak mainnya. Tapi pas menang angin, saya kurang bisa mengontrol. Dia lebih baik dari saya saat mengontrol kondisi tersebut. Besok lebih disiapkan mengenai pikiran dan strategi main di lapangan,” tandasnya.
Dengan hasil ini, sektor tunggal putra Indonesia menyisakan Anthony dan Jonatan Christie di babak dua Singapore Open 2019 BWF World Tour Super 500.