Hasil ini juga memastikan Fajar/Rian kembali ke final setelah lebih dari dua tahun. Kali terakhir mereka mencapai babak final adalah di Korea Open pada September 2019.
"Pertama-tama, mengucap syukur Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan dengan lancar dan tanpa cedera," kata Rian, lewat siaran pers Humas PP PBSI, Minggu (27/3).
"Rasanya pasti senang ya, setelah empat pertemuan kita belum pernah menang sama sekali jadi pas hari ini menang bisa menambah kepercayaan diri kita. Ini juga masuk final pertama setelah lama sekali," Rian, menambahkan.
Bermain menyerang dan sabar menjadi kunci kemenangan ganda putra peringkat sembilan dunia itu. Rian menjelaskan,"gim pertama kita lebih banyak mengadu di bola depan, kita berusaha untuk selalu menyerang lebih dulu. Di gim kedua di angka sembilan sama saya melakukan drive tapi menyangkut di net, setelah itu mereka berbalik percaya diri dan banyak menginisiasi serangan. Kita malah kehilangan fokus."
"Di gim ketiga kita coba menerapkan pola yang sama dengan gim pertama, kontrol bola depan dan terus ambil serangan. Pelatih juga selalu menginstruksikan dan mengingatkan kita untuk berani di bola depan dan siap defend-nya," jelas atlet berusia 26 tahun ini.
Meski menang, Fajar/Rian mengaku tidak mau terlalu larut dalam euforia dulu. Mereka langsung mengalihkan fokus ke laga final melawan ganda putra Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.