Akan segera berlaga, Chan/Goh tak mau muluk-muluk mematok target. Pasangan asal Malaysia itu mengaku hanya ingin mengembalikan ‘feel’ pertandingan dan atmosfer kompetisi. “Target saya adalah untuk mendapatkan kembali perasaan turnamen setelah lama tidak berkompetisi di kejuaraan internasional,” ujar Goh Liu Ying mengutip dari situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Penampilan Chan/Goh sepanjang musim 2020 boleh dibilang kurang maksimal. Dari tiga turnamen yang mereka ikuti, lolos ke babak semifinal Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500 adalah pencapaian terbaiknya. Sementara pada Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, Chan/Goh harus terhenti di babak perempat final.
Bahkan, pada penampilan terakhir mereka di 2020, Chan/Goh langsung kandas di babak pertama All England 2020 BWF World Tour Super 1000 setelah dibekuk ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dengan skor 16-21 dan 11-21.
Kali ini, di babak pertama Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, 12 Januari nanti, Chan/Goh akan berhadapan dengan pasangan muda Indonesia, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso. Bagi Adnan/Mychelle, ini akan menjadi debut mereka di turnamen level Super 1000.
Sementara itu, meski harus menghadapi peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 di laga perdana, Mychelle mengaku tak gugup ataupun takut, “Siapa pun lawannya, do the best saja,” ujar Mychelle kepada Djarumbadminton.com.