Pada pertandingan memang terlihat jelas kalau kekuatan kedua pasangan tidaklah imbang. Hendra/Ahsan yang lebih senior, selalu mengendalikan irama permainan, bahkan angka pun terpaut jauh hingga 18-11 di game pertama. Sesekali Hendra/Ahsan mencoba beberapa pukulan dan beberapa pukulan akrobatik yang mengundang decak kagum penonton di Nimibutr Stadium.
“Lawan kami lumayan bagus kok, tetapi memang kelasnya masih dibawah kami. Hari ini kami memanfaatkan pertandingan untuk adaptasi lapangan. Sejauh ini tidak ada masalah dengan kondisi lapangan, termasuk angin dan cahaya lampu, semuanya oke,” kata Ahsan.
“Namun kami tetap tidak mau lengah, pada pertandingan tadi kami tidak mau terburu-buru untuk menang,” tambah Ahsan.
“Siapa saja lawannya ya kami siap kok. Pertandingan pertama ini memang belum terlalu menyulitkan, kami gunakan untuk ajang pemanasan, tetapi tetap waspada,” imbuh Hendra.
Hendra/Ahsan menjadi andalan Indonesia dalam memetik gelar juara di turnamen Thailand Masters 2016. Sedangkan Praveen Jordan/Debby Susanto yang juga menjadi tumpuan di ganda campuran, terpaksa pulang lebih awal saat tersingkir di putaran pertama.