“Saya banyak mati sendiri dan tertekan lawan. Kita banyak keserang lawan terus,” ungkap Tania Oktaviani Kusumah usai bertanding.
Ketut/Tania sebetulnya sudah tampil baik di awal permainan dengan merebut kemenangan di game pertama. Tapi sayangnya, penampilan mereka justru cenderung menurun di game kedua dan ketiga. Pasangan anyar ini mengaku tidak bisa keluar dari tekanan lawan. Dalam kondisi tertekan, Ketut/Tania juga mengatakan bila hal tersebut menjadi pemicu banyaknya kesalahan-kesalahan sendiri yang tentunya menambah keuntungan buat Hoshi/Matsuda.
“Game pertama kita banyak menekan lawan. Sebaliknya di game kedua mereka banyak menyerang duluan. Karena kita defend-nya belum rapat banget, masih suka bolong. Game kedua dan ketiga akhir kita banyak ketekan. Dan kita belum bisa keluar dari tekanan,” jelas Ni Ketut Mahadewi Istarani.
Merasa kecewa dan tidak puas dengan penampilannya di ajang Thailand Masters 2020 BWF World Tour Super 300 ini, Ketut/Tania berharap bisa segera memperbaiki permainan mereka di kejuaraan berikutnya. Baik Ketut maupun Tania sama-sama punya catatan yang harus mereka evaluasi dari pertandingan kali ini.
“Banyak banget yang harus ditingkatkan dari permainan kita. Karena ganda putri saat ini defend-nya bagus-bagus, kita tidak boleh kalah dari mereka. Bukan sekedar bagus, tapi kita harus punya defend yang bagus banget,” kata Ketut.
“Saya berharap kedepannya bisa lebih bagus dari saat ini. banyak banget yang harus diperbaiki, terutama saya pribadi,” sambung Tania menambahkan.