Menang mudah di game pertama, Jonatan harus kerja keras di game kedua hingga terpaksa terjadi setting.
"Di game pertama, lawan memang agak grogi. Jadi beberapa poin saya dapatkan dari kesalahan-kesalahan lawan. Pada game kedua, lawan mulai bermain lebih berani, dan saya tidak membaca perubahan ini," ujar Jonatan seperti di lansir website PBSI.
"Saat itu saya banyak membuat kesalahan dan banyak poin didapatkan lawan. Kesulitan lainnya, lampu di lapangan agak silau, tetapi lawan juga merasakan hal ini, sama-sama nggak enak. Jadi saya harus pintar-pintar mengatur permainan," tambah pemain asal klub Tangkas Intiland ini.
Jonatan akan ditantang wakil tuan rumah, Khosit Phetpradab, pada perebutan tiket perempat final. Pertemuan ini bakal menjadi pertemuan keempat, dimana dua pertemuan berhasil dimenangkan Jonatan, termasuk pertemuan terakhir di penyisihan grup B Piala Thomas 2016, dengan skor 15-21, 21-8, 21-17.
"Melawan Khosit pasti tidak gampang, terakhir bertemu pun saya menang dari dia juga nggak gampang. Yang pasti besok harus siap lebih capek, lebih ulet, lebih maksa, tenang dan fokusnya dijaga," tutur Jonatan
"Rata-rata pemain Thailand kalau main di kandang sendiri merasa percaya diri semua, ini yang saya waspadai," tambahnya.
Jonatan berharap dapat meraih hasil terbaik di turnamen ini, apalagi dirinya tengah fokus untuk kembali mendokrak peringkatnya.
"Soal target, saya tidak mau memikirkan terlalu jauh, saya mau coba fokus per babak dulu. Saya mau dapat poin sebanyak-banyaknya di turnamen ini, karena rangking saya belakangan ini turun," pungkas Jonatan.
Sementara itu dari sektor tunggal putri, Gregoria Mariska terhenti di babak kedua usai dikalahkan Supanida Katethong (Thailand), dengan skor 15-21, 17-21.