Lewat pertarungan yang berlangsung selama 50 menit itu, Greysia/Apriyani terlihat cukup kesulitan membelah pertahanan Delrue/Palermo yang cukup alot. Namun berkat ketenangan dan jam terbang yang dimiliki ganda putri peringkat lima dunia ini, kemenangan pun akhirnya berhasil dikunci dalam straigh game.
“Lawan bermain bagus dan kita di berada bawah tekanan mereka. Pertahanan mereka cukup rapat sedangkan pengembalian-pengembalian kita kurang matang, jadi kita cukup tertekan,” kata Greysia Polii selepas pertandingan.
“Tipikal pemain Eropa itu percaya diri, bukan cuma mereka, tapi hampir semua pemain dari Eropa begitu. Walaupun dapat atau nggak dapat mainnya, walaupun bisa poin atau enggak, yang penting pede dulu. Pada akhirnya kita kaget dan itu nggak boleh, mestinya kita harus wasapada lagi dengan pola main mereka,” lanjutnya menambahkan.
Di sisi lain, Apriyani Rahayu justeru mengaku sempat tegang. Perlahan tapi pasti, ganda putri andalan Indonesia ini akhirnya mampu mengambil alih kendali permainan. “Deg-degan juga, tadi kita di awal belum dapat cara pengembalian yang menyulitkan mereka, kita berusaha mau dapatkan itu. Waktu setting kita berusaha menenangkan diri masing-masing dan tetap komunikasi. Kita coba cari pukulan sambungannya, nggak bisa lengah sama sekali,” jelas Apriyani.
Lolos ke babak perempat final Thailand Open 2019 BWF World Tour Super 500, Greysia/Apriyani akan berjumpa dengan wakil Korea, Chang Ye Na/Kim Hye Rin. Chang/Kim lebih dulu lolos setelah membuat kejutan dengan mengalankan unggulan dua asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan skor 21-15 dan 21-9.
“Kita hadapi saja, kita lebih ke fokus ke pikiran kita, antara rileks dan tegang harus balance. Kita harus bisa kontrol supaya bisa ada di tengah-tengah, nggak boleh tegang tapi rileks, ngga boleh terlalu rileks tapi tetep ada gregetnya,” tandasnya.