"Puji Tuhan bisa nyelesaikan pertandingan dengan baik dan tidak ada cedera. Senang bisa mempersembahkan angka kemenangan bagi Indonesia di babak semifinal yang sangat penting ini," ujar atlet kelahiran Cimahi, Jawa Barat, ini, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Kemenangan saya ini sangat berarti bagi Indonesia. Semoga teman-teman juga bermain bagus, tidak cedera, dan memberikan hasil terbaik," Anthony, menambahkan.
Lebih lanjut Anthony menjelaskan, pada awal gim pembuka, ia mencoba untuk bermain sabar untuk meraup poin demi poin. Namun, Anthony tak mengurangi tekanan terhadap kapten tim Thomas Jepang tersebut. "Saya tahu, Momota itu susah 'dimatikan'," katanya.
Pada gim kedua, menurutnya, posisi lapangan menentukan hasil. Pemain berperingkat lima dunia itu mengaku berada pada posisi yang kurang menguntungkan, terutama dalam posisi menyerang. "Ini malah jadi bumerang bagi saya," tuturnya.
Ketika memasuki gim ketiga, Anthony berprinsip untuk meraup poin sebanyak mungkin sebelum berpindah lapangan. Pelajaran berharga dari laga rubber game melawan wakil China, Zhao Jun Peng, pada babak perempat final, digunakan Anthony pada gim penentu melawan Momota. "Saya belajar banyak dari pertandingan kemarin, saat tersusul harus siapakan strategi lagi untuk dapat satu-dua poin selanjutnya. Dan, tidak boleh panik," katanya.
"Secara umum, penampilan saya, so far, memang jauh lebih baik," demikian Anthony.
Hasil ini mencatatkan kemenangan kelima Anthony atas Momota dari 16 kali pertemuan. Selain itu, untuk kali pertama Anthony menang tiga gim setelah empat kemenangan yang lalu diraih dengan straight games.