"Puji Tuhan, saya bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik dan tanpa cedera. Pertandingan ini demikian ketat dari awal hingga akhir," Anthony, mengawali pernyataan persnya melalui Humas PP PBSI.
"Seperti pertandingan yang sudah-sudah, saya masih terkendala angin di sini. Namun, ini bukan jadi alasan kekalahan saya, karena lawan juga mengalami hal yang sama. Cuma posisi menang angin atau kalah angin itu berpengaruh besar terhadap hasil pertandingan," Anthony, menjelaskan.
Pada gim kedua, Anthony mengaku justru dapat mengembangkan permainan yang diharapannya, hingga akhirnya bisa memetik kemenangan. Lain cerita ketika memasuki gim penentu. "Saat pindah tempat itu, saya tertinggal jauh sekali poinnya hingga 3-11. Untuk bisa mengejar itu sudah sangat sulit," kata pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat, ini.
"Saya sudah mencoba sekuat tenaga, tetapi lawan memang lebih baik," tambahnya.
Bagi Heo, hasil ini sekaligus tercatat sebagai kemenangan perdananya atas Anthony, setelah kedua pemain bertemu sebanyak empat kali. "Memang, saya memiliki rekor bagus melawan dia (Heo) sebelumnya. Tetapi, hasil pertandingan terakhir itu tidak bisa jadi patokan," ujar Anthony.
Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 ini merasa kecewa dan sedih karena kembali gagal berkontribusi poin bagi regu putra "Merah Putih". "Saya sebenarnya sudah mencoba yang terbaik untuk bisa dapat poin. Namun, belum berhasil. Belum rejeki saya," tanggapnya.
"Setelah ini saya akan kembali mendukung tim agar teman-teman bisa ambil poin dan memberikan hasil terbaik buat tim," demikian Anthony.