Final Piala Thomas 2022 akan menjadi yang ke-20 bagi Indonesia sejak menjadi juara pada tahun 1958. Tercatat, 14 kali regu putra Indonesia keluar sebagai kampiun. Nama-nama legenda bulu tangkis Indonesia mengisi perjalanan tim Thomas Indonesia, sejak era Tan Joe Hok, Rudy Hartono, Liem Swie King, Hariyanto Arbi, Taufik Hidayat, hingga era Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan.
Dalam sebuah artikel di Kompas, Sabtu (14/5), disebutkan bahwa dominasi bulu tangkis putra "Merah Putih" di gelanggang internasional membuat Piala Thomas selalu berada di Tanah Air dalam lima edisi beruntun, 1994-2002. "Namun, setelah itu, kekuatan bulu tangkis dunia berpindah ke China," tulis media harian tersebut.
"Hasil terbaik Indonesia setelah 2002 adalah final 2019 dan 2016, hingga akhirnya menjadi juara lagi pada Piala Thomas 2022," demikian penggalan kalimat yang mengisi artikel bertajuk Selangkah Lagi Pertahankan Gelar itu.
Sejatinya, pintu gerbang final sudah terlihat di depan mata. Bermula dengan kemenangan Anthony Sinisuka Ginting atas Kento Momota. Kemudian berlanjut ke laga krusial antara Kevin Sanjaya Sukamuljo/Mohammad Ahsan dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, yang dimenangkan pasangan baru "Merah Putih" itu.
Pada partai ketiga dan keempat, Jepang meraup sukses besar dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Jonatan Christie dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kalah dari lawan-lawan mereka.
Namun, kans juara kembali datang setelah pemain tunggal ketiga Shesar Hiren Rhustavito merebut tiket final Piala Thomas 2022, usai mengalahkan Kodai Naraoka. Vito --sapaan akrabnya-- membuat Indonesia menang 3-2 melalui kemenangan straight games 21-17, 21-11 atas wakil Jepang tersebut.
"Puji syukur, Alhamdulillah! Saya bisa bermain maksimal dan menyumbangkan angka kemenangan bagi tim Indonesia di partai penentuan. Sumbangan angka ini bisa mengantarkan Indonesia ke final," ujar atlet asal klub PB Djarum tersebut, melalui siaran pers Humas PP PBSI, Sabtu (14/5) dini hari WIB.
India, lawan Indonesia di final, mengawali Piala Thomas 2022 dari Grup C yang juga dihuni Taiwan, Jerman, dan Kanada. Lakshya Sen dan kawan-kawan menempati posisi runner-up grup, kemudian lolos dari dua babak ketat perlawanan dengan skor akhir masing-masing 3-2 atas Malaysia dan Denmark.
Hampir serupa dengan Vito, tiket final bagi India direbut oleh pemain tunggal ketiga. Prannoy H. S., yang mengalami cedera pergelangan kaki saat bertarung melawan Rasmus Gemke, berhasil menang rubber game 13-21 21-9 21-12 dalam laga berdurasi 73 menit tersebut.
Besok, laga antara Indonesia dan India dimulai pada pukul 13:00 WIB. Tentunya, masyarakat Indonesia menaruh harapan besar agar gelar juara yang diraih di Aarhus, Denmark, setahun lalu, dapat dipertahankan. Masa tujuh bulan trofi Piala Thomas bersinggah di Tanah Air itu terasa sangat cepat berlalu. Ayo! Selangkah lagi...