Thomas Cup 2024 - Dukungan Tim Membuat Fajar/Rian Makin "Pede"

Muhammad Rian Ardianto & Fajar Alfian (Humas PP PBSI)
Muhammad Rian Ardianto & Fajar Alfian (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menggandakan keunggulan sementara Indonesia atas Taiwan menjadi 2-0, pada laga semifinal Piala Thomas 2024. Juara All England 2023 dan 2024 itu merebut kemenangan tiga gim 16-21, 21-19, 21-18 atas Lee Yang/Wang Chi-Lin, dalam pertandingan yang digelar di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu (4/5).

"Alhamdulillah bisa bermain dengan lancar dan tanpa cedera, bersyukur juga menang dan memberikan poin kedua untuk Indonesia," kata Rian melalui keterangan pers Humas PP PBSI, seusai laga berdurasi 63 menit itu.

Secara umum Rian berpandangan, pasangan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu bermain dengan baik. Dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi, Lee/Wang dinilainya bermain dengan nyaman dengan pola permainan mereka. Alhasil, Lee/Wang berhasil mengunci kemenangan di gim pembuka. "Mereka punya drive dan speed yang luar biasa," ujarnya.

"Sementara kami kurang siap dan banyak melakukan kesalahan sendiri," tambah pemain asal klub PB Jaya Raya ini.

Namun, di dua gim berikutnya, Fajar merasa mendapatkan dorongan yang kuat untuk merebut kemenangan di partai kedua ini. Terlebih, para kolega, pelatih, serta ofisial, tak henti-hentinya meneriakkan yel-yel dukungan dari bangku tribune penonton. "Dukungan tim di belakang sangat berarti. Itu membakar semangat dan menambah pede (percaya diri) kami," katanya.

"Memang, kami di gim kedua dan ketiga, kami memaksa untuk mengadu pola yang mereka terapkan. Kami banyak mengadu drive yang ternyata efektif untuk mendapatkan poin. Di gim pertama kami ragu-ragu untuk melakukan itu," Fajar, menimpali komentar partnernya.

"Kami mau mengubah pola dengan bermain bertahan tapi saya rasa kurang cocok karena kondisi shuttlecock yang lumayan kencang," tambahnya.

"Lucky ball memang banyak didapatkan pasangan Chinese Taipei, sulit dikembalikan. Tapi kami tidak mau terlalu memikirkannya, fokus saja pada poin-poin berikutnya," demikian Fajar.