Gim pertama dibuka dengan empat poin beruntun dari Jeon. Anthony terlihat masih berusaha untuk menemukan pola serangan apa yang ampuh untuk mengatasi permainan Jeon yang terlihat begitu lepas dan tanpa beban.
Antara melaporkan, tunggal putra berperingkat 47 dunia itu dapat terus mempertahankan margin tiga hingga enam poin dari Anthony, bahkan sampai pertengahan gim pertama.
Semua variasi serangan Anthony seakan tidak membuahkan hasil. Jeon pun merebut matchpoint pertama, sebelum akhirnya Anthony mulai mengumpulkan empat poin dan gim pertama dimenangkan oleh wakil Korea Selatan 21-14. "Suatu match yang ketat. Di gim pertama memulai dengan ok. Tapi Jeon sudah mempersiapkan diri lebih baik. Saya kurang antisipasi dan kurang cepat cari celah," katanya.
Di gim kedua, perebutan poin kembali berlangsung dengan sengit, tetapi kali ini Anthony mulai menemukan ritmenya dan merebut interval gim kedua.
Tunggal putra peringkat tujuh dunia itu terus memimpin hingga 15-10, 16-11, hingga akhirnya memaksakan rubber game setelah menang 21-16. "Di gim kedua lebih coba sabar dan cari ritme yang tepat, dan itu bisa membuat saya berhasil di gim kedua dan ketiga," ujar Anthony.
Di gim penentuan, laju poin di papan skor kembali berjalan dengan alot, kedua pemain saling mengejar satu sama lain dengan margin tipis.
Selepas interval, Anthony mencoba untuk mempertahankan dominasi dan keunggulannya sedikit demi sedikit. Setelah rentetan reli di momen-momen kritis, akhirnya Anthony dapat memegang kendali dan menang 21-16. "Saya mencoba berpikir positif karena ini adalah gim yang baru. Penampilan kemarin (melawan India) juga menjadi pacuan untuk saya buat bisa lebih termotivasi dan tampil lebih bagus," kata Anthony.
"Hari ini saya mencoba untuk menerapkan pelajaran dari laga kemarin dengan menjaga fokus, mencari pola permainan, dan keluar dari tekanan. Ini sudah babak knockout dan kami di tim punya motivasi dan semangat yang sama untuk perempat final ini," pungkasnya.