Sebelum memastikan kemenangannya, Vittinghus harus lebih dulu kehilangan game pertama. Penampilan apik yang diperlihatkan Sen pada game pembuka sedikit memberikan Vittinghus petunjuk untuk mengatasi permainannya di game selanjutnya. Sebagai pemain yang lebih senior, Vittinghus benar-benar berhasil menyembunyikan rasa sakit atas kram yang dialaminya. Sebaliknya, Sen justru kehilangan kendali permainannya, terutama pada game kedua.
“Pada dasarnya saya tidak dalam kondisi terbaik untuk bermain. Selama satu setengah bulan terakhir, saya hanya berlatih selama satu minggu dan saya merasa tidak enak sekarang. Tetapi Lakshya memberikan game kedua. Dia seharusnya tidak pernah melakukan itu,” kata Hans Kristian Vittinghus mengutip dari situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), bwfbadminton.com.
“Seandainya dia bermain penuh di game kedua, mungkin akan lain ceritanya. Kaki kanan saya seperti hilang. Saya mulai kram pada awal game kedua dan saya berjuang sejak saat itu. Tapi saya merasa Lakshya tidak percaya diri di lapangan. Untuk pertama kalinya dalam karir saya, saya berada di perempat final di turnamen ini. Saya tidak pernah tampil bagus di sini,” lanjutnya menambahkan.
Ini menjadi kemenangan kedua Vittinghus atas Sen. Sebelumnya, saat saling bentrok di babak kualifikasi Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, Januari lalu, pebulutangkis 34 tahun itu juga berhasil mengantongi kemenangan dengan skor 11-21, 21-18 dan 21-14.
Selanjutnya, di babak delapan besar Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750, Vittinghus akan berhadapan dengan unggulan keenam asal Jepang, Kenta Nishimoto. Sejauh ini, tunggal putra tuan rumah sudah berhasil mengirimkan empat wakilnya ke perempat final. Selain Vittinghus, ada Rasmus Gemke, Jan O Jorgensen dan Anders Antonsen.